PERJALANAN INI…………

Pagi ini sama dengan pagi pagi yang lain tak ada yang berbeda, males bangun kesel, badan linu semua, yap, mungkin karena rutinitas tiap pagi yang sudah berjalan selama 8 tahun ini tetap ku pertahankan, rutinitas yang dianggap sebagian orang sebagai hal yang konyol, aneh dan menyiksa diri, tapi entah bagaimana justru aku tetap mempertahan kan nya hingga sekarang, dan belum ingin merubah rutinitas tersebut.

Ya!, rutinitas yang mengharuskan ku untuk tiap pagi berangkat dari Salatiga menuju ke Semarang kota besar yang sedang bersolek ini, dan kembali lagi ke Salatiga untuk sore harinya.

Kadang jenuh juga dengan rutinitas tersebut, tapi aku jalani enjoy aja sih gak dibikin pusing, lagian ada hal yang tak dapat dinikmati jika aku harus menetap di semarang.

Bagiku Semarang itu kot yang asyik karena semua ada disini, mau apapun ada gak perlu susah nyari, tp entah kenapa perasaanku bilang semarang bukan tempat yang asik buat beristirahat,.

Aku lebih memilih Salatiga jikalau untuk beristirahat, dan itu pula salah satu alas an kenapa aku masih tetap mamilih untuk bolak balik salatiga semarang tiap hari.

Salatiga itu damai bro, tenang indah dan jauh dari kebisingan, karena disini Cuma ada pabrik bersekala besar yang beroprasi, dan yang perlu di ingat bro dan perlu di gris bawahi kalo diSalatiga itu apa-apa masih murah, terutama untuk kulinernya, bayangkan jika kamu makan seporsi belut goreng plus nasi dan teh panas kalo di semarang mungkin bisa nyampe kisaran 20 ribu tuh tp kalo disini cukup separoh nya bahkan kurang.

Pokoknya banyak kelebihan dari Salatiga yang nantinya akan kita bahas lebih lanjut diblog saya ini, entah itu budaya, masyarakat, makanan khasnya, sejarahnya, gedung bersejarahnya, dan masih banyak yang lain.

Lho kok malah jadi kemana mana bahasanya. Kita kembali ke awal, pagi ini rasa malas itu kembali mnyeruak dari dasar endapan hati, bukan gak mau berangkat kerja tapi suasana tidak mendukungnya, bayangkan pagi pagi begini masak hujan turun dengan sebegitu derasnya, huh.. bikin malas untuk bangun, enakan tidur lagi.apalagi di Salatiga hawanya dingin banget, pas banget nih kalo buat tidur dengn berselimut tebal.

Jam udah berbunyi tujuh kali dan itu bertanda kalo aku juga musti bangun dan bersiap-siapberangkat baik suka atau tidak suka itulah yang harus dilakukan.

Jas hujan pun udah ku pakai dan bayangkan aja aku berangkat ke semarang bersandal japit ria. Dingin nya,……….:(

Selama pearjalanan tak ada hal yang bisa untuk di ceritakan karena memang hanya itu itu saja yang kulihat setiap hari tp yang perlu di cermati dalam perjalanan kali ini bahwa pagi pagi aku udah hujan hujan dan itu terjadi dari sejak aku keluar rumah hingga aku masuk ke kantor ku yang berada di daerah Manyaran Semarang.

Yah itu lah realitas kehidupan dari seorang buruh kecil seperti aku yang mencoba meramaikan Semarang yang udah penuh sesak ini.

Seorang buruh yang berasal dari kota kecil yang mencoba menerjang ganasnya kota metropolitan Semarang

Tak terasa udah delapan tahun aku bolak balik semarang Salatiga tiap hari demi untuk sebuah pengakuan dari orang bahwa aku sudah bekerja.

Ah.. sudahlah ini adalah realitas hidupku dan aku masih ingin meneruskanya, mungkin untuk beberapa tahun kedepan atau hingga Tuhan memberikan jalan lain bagi alur hidup ku. Aku hanya ingin mengalir seperti air. Dan tidak ingin menentang kuasa Tuhan

Ruangan sempit di deket dapur, 16 mei 2009

Tinggalkan komentar